Rabu, 06 Juni 2012

Agus Leonardus seorang Fotografer yang Waton Urip


Untuk cari makan, orang harus berani bekerja apa pun.
Kalau biasanya mbecak, mengapa tidak ? Lagi pula, mengapa saya tidak boleh mbecak, kalau saya memang kuat ? Saya hanya punya bau (tenaga). Punyanya hanya itu, mengapa harus malu ?

(Ponirah, perempuan tukang becak yang hidup di dusun Njeblog, Tirtonirmolo, Yogyakarta )
Beginilah ketika sebuah karya foto dibuat untuk memotret kejujuran, 'dan bukan hanya sekedar cantik'

Waton urip setebal 144 halaman ini adalah sebuah buku, kumpulan karya foto tentang becak dari Agus Leonardus, yang bekerja sama dengan Sindhunata selaku penulis naskah, serta Ong Hari Wahyu sebagai penata grafis. Sebuah buku yang bertutur tentang makna kehidupan para tukang becak di Yogyakarta, Surakarta dan Purwokerto hasil riset fotografer kawakan Indonesia, Agus Leonardus. Tidak berlebihan jika buku inipun mengisyaratkan sebuah makna kehidupan bagi kita umat manusia, bahwa Apa Yang Diberikan hidup, diterima. Apa yang tidak diberikan hidup, jangan diminta (bagian akhir buku Waton Urip).

 


0 komentar:

Posting Komentar