Sayang sekali, hasil bidikan karya Ahn Sehong, akhirnya terpaksa dibatalkan, apalagi kalo bukan karena masalah konten dari karya seni visual ini. Kekesalan tentu hinggap di fotografer asal Korea Selatan ini. Wajar, sebab pameran fotonya yang sedianya akan digelar di Nikon Salon, Tokyo, tiba-tiba saja dibatalkan. Padahal foto-foto ini adalah sebagian kecil dari kontribusi penting dalam pemahaman Jepang mengenai sejarah.
Foto yang ditampilkan Sehong memang menampilkan potret wanita-wanita Korea yang dulu dikenal sebagai 'comfort woman'. yaitu sebuah julukan yang ditujukan kepada wanita dari Korea yang dijadikan pemuas nafsu bagi tentara-tentara Jepang ketika World War II (WWII) berlangsung.
Demi mendukung pameran ini, penggiat foto Magnum, Chris Steele-Perkins dan Chris Furlong dari Getty serta Brian Harris meminta Nikon untuk membatalkan penyensorannya. Nama-nama lain turut tercatat memberikan sokongan pada Sehong. Bahkan Simon Barber dari Inggris telah menyusun surat terbuka pada Nikon yang berisi sekitar 250 tanda tangan fotografer baik profesional maupun amatir dari seluruh penjuru.
Foto yang menjadi kontroversi itu memang sarat emosi. Di salah satu portraitnya, terlihat wanita renta yang menjadi objek foto sedang menangis. Menambah kesan dramatis adalah warna hitam putih yang dipilih Sehong untuk karyanya. Dalam mengerjakan proyek ini, Ahn Sehong membutuhkan waktu s/d 15 tahun woooww... sebuah dedikasi yang luar biasa.
Sampai sekarang Nikon yang menjadi sponsor utama pameran ini belum juga memberikan pernyataan yang jelas di dalam surat yang diterima Sehong mengenai alasan pembatalan. Besar kemungkinan Pameran ini mendapatkan protes dari kekuatan politik Jepang.
0 komentar:
Posting Komentar