Saat tangan Jenderal Nguyen Ngoc Loan, kepala kepolisian dari Vietnam Selatan terangkat dan mulai menarik pelatuk pistol kearah seorang komandan gerilyawan vietkong, seorang fotografer Associated Press
Eddie Adams dengan sigap menekan tombol shutter kameranya. Dengan foto inilah,
Eddie Adams memperoleh penghargaan jurnalisme tertinggi, Pulitzer. Tapi bukan hanya itu saja, foto ini kemudian mampu mengubah opini masyarakat Amerika terhadap Perang Vietnam, memicu gerakan anti perang dan menginspirasi lahirnya generasi bunga di Amerika waktu itu.
Bagi sang jenderal, foto ini membuatnya menjadi ikon kekejaman, dan dia pun memperoleh nasib tragis dengan selalu mendapat ejekan serta penolakan kemanapun dia pergi bahkan sampai dengan akhir hayatnya.
Robert Capa memiliki kalimat pakem yang kemudian menjadi sangat terkenal,
“Jika hasil fotomu tidak bagus, berarti kamu kurang dekat.”
Sebelumnya foto jurnalisme masih belum begitu dihargai.
Robert Capa -lah yang menjadi menjadi penanda pentingnya jurnalisme fotografi yang kemudian menjadi sangat berpengaruh dibanyak peristiwa besar dunia. Karya
Robert Capa paling dikenal adalah serangkaian foto pendaratan Normandia dimana dia ikut dalam rombongan airborne yang mendarat di pantai Omaha -Perancis selama perang dunia 2.
Terjebak dalam hujan peluru dan granat antara Sekutu - Jerman, dan selama beberapa jam awal berhasil mengambil 106 foto dari kamera Comtax berlensa pendek 50mm dan 6 roll film untuk mengabadikan invansi yang menjadi awal tumbangnya Adolf Hitler ini. Kesalahan yang dilakukan staf pencucian film membuat semua fotonya terlihat kabur, namun pakem
Robert Capa kemudian diikuti seluruh jurnalis foto sampai detik ini: mengabadikan peristiwa dari jarak sedekat mungkin. Karya
Robert Capa lainnya bisa anda lihat disini.
Jejak rekaman kebengisan bangsa kulit putih, terekam pada foto diatas. lebih dari 10.000 masa kulit putih nekad mengamuk dan menggelandang dua pemuda kulit hitam dari penjara, serta menghukum mereka dengan hukuman gantung tanpa keputusan hakim. Kedua pemuda tersebut dituduh memperkosa seorang gadis kulit putih, peristiwa ini terjadi di Marion-Indiana, dimana pengadilan massal sering sekali terjadi jika pelaku yang menjadi tertuduh adalah warga kulit hitam.
Uniknya, Foto pengadilan masal seperti ini dulu sering dibuat menjadi postcard untuk menunjukkan supremasi kulit putih. Wajah mayat yang digantung berbanding kontras dengan kepuasan yang diperlihatkan warga, sebuah jejak rekam kekejaman.
Inilah foto rontgen pertama, yang terjadi secara kebetulan, yaitu saat Rontgen bereksperiman dengan tabung sinar katoda yang ditambahi barium platinosianida, Rontgen terkejut ketika mendapati bahwa hasil foto ternyata menghasilkan efek pendaran yang berbeda. Menyadari kekuatan sinar yag dihasilkan tabung itu, Rontgen kemudian memotret tangan istrinya, dan membuat foto bersejarah yaitu foto sinar X yang pertama. Sebelumnya, dokter tidak pernah bisa melihat bagian dalam tubuh manusia kecuali dengan cara membedahnya. Rontgen sendiri memperoleh hadiah Nobel fisika tahun 1901.